Thursday, November 24, 2011

THOMAS ALVA EDISON, ILMUWAN DENGAN 1000 PENEMUAN



Oleh: Muhammad Muhibbuddin*

Thomas Alva Edison pda prinsiinya bukan hanya ilmuwan hebat, melainkan juga sebuah fenomena yang patut dijadikan sebagai pelajaran. Bagaimana tidak. Sejak kecil ia disebut sebagai anak bodoh oleh guru-guru sekolahnya. Karena dikenal bodoh itulah ia akhirnya dikeluarkan paksa oleh gurunya dari sekolah dasarnya. Pendidikan formalnya hanya sampai pada kelas 4 SD. Tapi berkat kerja kerasny, meskipun tidak lulus SD, Edison terbukti mampu menggoncang dunia dengan sejumlah temuan-temuan ilmiahnya. Temuan-temuan ilmuahnya itulah yang mengukuhkan dirinya dikenal sebagai ilmuwan papan atas. Tidak lulus SD tapi mampu menjadi ilmuwan besar, hebat bukan?
Temuan Edison yang paling terkenal dan bisa dirsakan manfaatnya hingga sekarang adalah lampu pijar listrik. Sebelumnya, di Paris memang sudah ditemukan lampu listrik. Tetapi itu hanya sebatas untuk penerangan jalan. Edison kemudian mengembangkannya lampu pijar itu untuk penerangan di rumah-rumah dan gedung perkantoran. Thomas Alva Edison lahir di Milan, Amerika Serikat, pada 11 Februari 1847. Ia mempunyai karakter yang jarang dipunyai oleh kebnayakan orang yakni hobi membaca dan melalkukan berbagai eksperimen ilmiah. Dia tidak kenal lelah dan pantang menyerah dalam meneliti dan mengobservasi sesuatu. Ibunya sangat berperan besar dalam mendorong dan terus memberikan semangat kepada Edison kecil untuk kerja-kerja ilmiahnya, terutama paska dia diusir dari sekolahnya.dari semangat belajar dan kerja kerasnya serta perhatian penuh dari ibunya itulah, dia telah merubah sejarah manusia dari abad uap menjadi abad listrik.
Meskipun dia ilmuwan yang tidak lahir dari bangko sekolah, namun seluruh kehidupannya diabdikan untuk ilmu pengetahuan. Semangatnya dalam meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan melebihi para ilmuwan-ilmuwan yang lahir dari ruang kampus. Di laboratoriumnya di Menlo Park, New Jersey, Edison menjadi pelopor di bidang organisasi penelitian industri pertama di AS, dengan sebutan “Sang Penyihir” dari Menlo Park.
Sampai akhir hidupnya, Edison telah menghasilkan lebih dari 1000 penemuan. Temuan-temuannya yang paling populer antara lain: penyempurnaan telegraf, penyempurnaan telepon, fonograf, bola lampu, kinetoskop dan sebagainya. Dia sering mengatakan “aku berkonsentrasi terhadap apa yang dibutuhkan dunia dan kemudian bekerja keras untuk menemukannya”.
Pada tahun 1870 ia menemukan mesin telegraf yang lebih baik. Mesin-mesinnya dapat mencetak pesan-pesan di atas pita kertas yang panjang. Uang yang dihasilkan dari penemuannya itu cukup untuk mendirikan perusahaan sendiri. Pada tahun 1874 ia pindah ke Menlo Park, New Jersey. Disana ia membuat sebuah bengkel ilmiah yang besar dan yang pertama di dunia. Setelah itu ia banyak melakukan penemuan-penemuan yang penting. Pada tahun 1877 ia menemukan Gramofon. Dalam tahun 1879 ia berhasil menemukan lampu listrik kemudian ia juga menemukan proyektor untuk film-film kecil. Tahun 1882 ia memasang lampu-lampu listrik di jalan-jalan dan rumah-rumah sejauh satu kilometer di kota New York. Hal ini adalah pertama kalinya di dunia lampu listrik di pakai di jalan-jalan. Pada tahun 1890, ia mendirikan perusahaan General Electric.
Edison dipandang sebagai salah seorang pencipta paling produktif pada masanya, memegang rekor 1.093 paten atas namanya. Ia juga banyak membantu dalam bidang pertahanan pemerintahan Amerika Serikat. Beberapa penelitiannya antara lain : mendeteksi pesawat terbang, menghancurkan periskop dengan senjata mesin, mendeteksi kapal selam, menghentikan torpedo dengan jaring, menaikkan kekuatan torpedo, kapal kamuflase, dan masih banyak lagi. Ia meninggal pada usianya yang ke-84, pada hari ulang tahun penemuannya yang terkenal, bola lampu modern.
Pada tahun 1928 ia menerima penghargaan berupa sebuah medali khusus dari Kongres Amerika Serikat.Kata kebajikan yang dikenang dari Thomas Alva Edison adalah: “Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. Saya tidak patah semangat, karena setiap usaha yang salah adalah satu langkah maju”
*Muhammad Muhibbuddin adalah anggota diskusi filsafat ZAT Community Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment