Tuesday, November 22, 2011

PANZER


Oleh :Muhammad Muhibbuddin*
Panzer adalah sebuah kalimat serapan yang berasal dari Jerman Panzer, yang berarti zirah, diucapkan [ˈpanʦɐ] listen (bantuan·info). Kalimat tersebut bisa pula merujuk kepada ‘Divisi Panzer’ dan kendaraan, tank atau secara harfiah Kendaraan tempur lapis baja (sinonim modernnya adalah Kampfpanzer atau hanya Panzer). Panzer, diucapkan [ˈpænzɝ], adalah sebuah tank Jerman, khususnya dalam konteks Perang Dunia II. Istilah ini juga merujuk kepada pasukan militer bersenjata, dalam divisi Panzer atau kendaraan.
Orang sering menyebutnya dengan kendaraan lapis baja. Kata Panzer mulai populer  ketika Jerman membangun angkatan perangnya terutaman di era Hiler. Ketangguhan pasukan tempur Hitler, dalam sejarahnya, sangat didukung oleh berbagai alat teknologi canggih, khususnya di bidang persenjataan. Bertahun-tahun Hitler membangun kecanggihan teknologinya ini. Salah satu yang terkenal dari senjata dan sekaligus kendaraan perang adalah Panzer.
Sejarah Panzer adalah bagian dari sejarah mesin temput eropa abad XX yakni Tank. Tank diciptakan sebagai proyek rahasia yang sangat dijaga ketat keberadaannya. Sebagai kode rahasia, ia sering disebut tank. Nama tank ini sebenarnya adalah nama samaran. Bukan hanya penyebuannya yang disamarkan, melainkan bentuknya. Dalam penjagaan yang ketat itu, bentuk tank ada awalnya ditutupi dengan kontainer kayu yang mirip dengan tangki. Sehingga diberi nama palsu yang seolah-olah tangki.
Munculnya tank tak lepas dari pergolakan perang antar negara. Tank adalah starategi perang baru yang merupakan bagian dari bentuk perang bergerak (mobile warfare), sebagai lawan dari perang parit (trance warfare) yang sifatnya statis.Sebenarnya perang bergerak ini merupakan pola yang sudah berjalan lama. Jerman kemudian mengembangkannya dalam bentuk yang modern. Ini terjadi ada PD I. Pada PD I Jerman menciptakan pasukan perang geraknya dengan nama Strumtuppen. Sebuah devisi yang terdiri dari pasukan serbu untuk menerobos daerah pertahanan lawan dengan menggunakan lemparan granat. Namun, dalam realitasnya, Strumtuppen masih kurang cepat bergerak sehingga seringkali gagal melakukan penyerangan. 
Pada PD I Jerman mengalami kekalahan perang.Paska PD I inlah, para filosof militer Eropa , seperti Sir Basil Liddle Hart, Jendral JFC Fuller dan Jendral Martell mencoba mengembangkan taktik dan strategi perang gerak yang paling tangguh yakni Tank. Tank dianggap dipandang sebagai pola staretgi yang amuh dan tangguh untuk menyerbu dan sekaligus mengobrak-abrik daerah pertahanan lawan yang diiringi dengan serangan infanteri dan pesawat tempur. Kegunaan utama tank adalah menerobos daerah musuh.
Ditemukannya Tank ini ternyata banyak menarik para ahli militer. Maka ada tahun 1920-1930, banyak para tokoh dan ahli milier kontinental seperti Charles De Gaulle (dari Prancis), Hans von Seeckt dan Heins Guderian (keduanya dari Jerman) mengembangkan konsep perang bergerak dan menerapkannya ke dalam strukur dan mekanisme miliernya masing-masing. Guderian membentuk dan mengorganiser pasukan lapis baja atau tank dengan sebuan panzerwaff. Pasukan panzer ini masuk dalam definisi penuh yang didukung oleh pasukan infaneri, artileri dan pasukan udara. Panzerwaff inilah naninya menjadi kekuatan empur garda depan yang disertai oleh pasukan infanteri.



Bentuk-bentuk Panzer

 














 























*Muhammad Muhibbuddin adalah anggota diskusi filsafat ZAT Community Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment