Thursday, December 1, 2011

AL-FARGHANI, PELOPOR DAN PAKAR ASTRONOMI





Oleh : Muhammad Muhibbuddin*


 Al-Farghani (wafat 870 M), dipandang sebagai salah satu ahli astronomi terbesar yang pernah hidup, yang berasal dari Uzbekistan. Nama lengkapnya adalah Abu Abas Al-Farghani. Ia dikenal dengan Al-Farghani karena berasal dari Farghana, sebuah daerah yang berada di dekat sungai Sardaria, Uzbekistan.
Pada masa khalifah Al-Makmun, ia menjadi ilmuwan yang dipercaya oleh khalifah.berbagai observasi telah dilakukan. Kerja kerasnya pun menghasilkan penemuan fenomenal. Dengan semangat kerja keras dan observasinya, dia berhasil membuat jadwal Apogee (Apogeum) dan Perigee (Perigeium) untuk masing-masing Planet dengan menggunakan sistem korespondensi Episikel ke dalam berbagai eksentritisitas dan elips yang ternyata menjadi pola astronomi moderrn. Ia banyak melakukan pengamatan dan penelitian terhadap benda-benda angkasa pada sebuah observatorium di Bagdad, yang dibangun semenjak khalifah Al-Makmun. Dalam sejumlah risetnya terhadap benda-benda runag angkasa, ia berhasil menghimpun data-data tentang Apoge, yakni titik terjauh dan Perige, yaitu tentang titik terdekat pada lintasan benda-benda angkasa dari Bumi. Teorinya yang terkenal berbunyi, "Makin lonjong bentuk lintasannya, maka semakin besar perbedaan antara Apoge dan Perige".
Disamping itu, ia juga pernah melakukan eksperimen untuk menentukan diameter Bumi. Karya-karya utamanya di antaranya adalah Kitab Ushul Falaq (Prinsip-Prinisp Astronomi), The Element of Astronomy (Unsur-unsur astronomi), Kitab Jawami’ Al-Ilm An-Nujum Wa Ushul Harakah As-Samawiyyah (Penjelasan Lengkap Tentang Astronomi dan Prinsip-Prinsip Gerakan Langit), Al-Kamil Fi Al-Usturlab dan lain-lain. Karya-karyanya itu hingga sekrang masih tersimpan dengan baik di Oxford, Paris, Kairo dan di Perpustakaan Princeton University, dengan berbagai macam judul.  Buku-bukunya banyak yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi), yang kemudian disebarkan ke seluruh daratan Eropa
Karena itulah Nama Al-Farghani tersohor bukan hanya di dunia Timur, melainkan juga di dunia Barat.Di Barat ia dikenal dengan  Alfraganus. Inilah yang membuat al-Farghani dikenal sebagai pelopor Ilmu Astronomi. Salah satu karyanya yang fenomenal, The Elements of Astronomy (unsur-unsur astronomi), banyak membahas tentang gerakan-gerakan benda-benda langit. Karya ini diterjemahkan dari bahasa Arab  bahasa Latin pada awal abad ke-12, yang kemudian menjadi sangat terkenal di Eropa pada masa itu. Dalam karyanya itu, Al-Farghani banyak meneliti sekaligus menguji teori Ptolemia. Dari penelitinnya terhadap teori Ptolemy itu ia menyimpulakan bahwa kualitas dari gerakan saling mendahului dari benda langit, adalah dipengaruhi oleh planet-planet dan bintang-bintang. Dalam menentukan jarak palent-palent, Al-Farghani meneybutkan bahwa  tidak ada “ruang yang terbuang” dalam dalam universum yakni bahwa apogium sutau planet bersinggungan dengan apogieum planet lainnya. Setelah mem perinci jarak bintang-bintang dengan berbagai tingkat, dia juga memberikan jaraknya dengan bumi. Kalau Ptolemy hanya memberikan jarak Matahari dan bulan terhadap bumi, maka Al-Farghani bergerak lebih jauh.
Ia memberikan informasi soal jarak bintang-bintang yang lebih banyak.dia mengansumsikan bahwa jarak terjauh bumi dari kedua lingkaran bulan, yakni ke eksentris dan episiklis----adalah sama dengan jarak terpendek dari Markurius ke bumi. Dia menggunakan relasi yang telah ditentukan dan melanjutkan untk mengoperasi yang sama untuk planet Venus dan Merkurius. Al-Farghani mendapatkan bahwa jarak terjauh bumi dengan kedua orbit Venus bersamaan dengan jarak terpendek dari matahari, seperti telah ditentukan oleh Ptolemy. Dengan demikian, kata Al-Farghani, tidak ada kekosongan di antara langit-langit. Dia kemudian melakukannya untuk bintang-bintang yang lain di alngit hingga pada bintang-bintang yang tetap yang berpusat pada bumi.
Kepakaran Al-Farghani di bidang astronomi tersebut benar-benar juga oleh para ilmuwan abad modern.  Bahkan Al-Farghani juga dikenal banyak mempengaruhi pemikiran Dante. Hal ini ditunjukkan  olehPaget Toynbee, seorang ilmuwan Oxford pada abad ke-19,  ahli dalam pemikiran Dante, lewat karynya Vita Nouva dan Convivio. Dalam karyanya itu Toynbee menunjukan betapa besarnya pengaruh  al-Farghani terhadap pemikiran Dante . Setelah ia (Toynbee) membandingkan bagian-bagian tertentu dan meneliti kata-kata kunci dalam karya-karya  "Elements of Astronomy", Toynbee menyimpulkan, bahwa pembahasan Dante dalam karyanya The Vita Nouva, yang berisikan teori-teori tentang perbandingan antara planet-planet, tentang jarak Venus ke Bumi, Kutub dan Ekuator, dan Bintang-bintang tetap, adalah di dasarkan pada tulisan-tulisan al-Farghani. Toynbee juga menambahkan, " .... tulisan al-Farghani ini nampak menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi Dante, dan inilah bukti bahwa ia telah mempelajari dengan teliti karya al-Farghani". Dan karena Dante merasa berhutang banyak kepada al-Farghani bagi data-data astronomi, dan data lainnya sehubungan dengan karyanya yang lain (Convicio), Dante mengakui ke berhutangannya kepada al-Farghani.
*Muhammad Muhibbuddin adalah anggota diskusi filsafat “ZAT Community” Yogyakarta.


No comments:

Post a Comment